Mengenal Teknologi RDF, Mesin Yang Mengolah Sampah Menjadi Bahan Bakar Industri
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Mesin RDF di TPA Rawa Kucing yang bisa mengolah sampah menjadi bahan bakar setara batu bara.

Tangerang, tvrijakartanews - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengoperasikan mesin Refused Derived Fuel (RDF) di TPA Rawa Kucing, sebagai upaya pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Selain itu pemanfaatan teknologi RDF ini juga dinilai bisa menjadi bukti bahwa sampah bisa punya nilai ekonomis.

Teknologi RDF sendiri merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Hasilnya akan menjadi sumber energi bahan bakar alternatif. Bahan bakar alternatif yang dihasilkan mesin RDF ini berupa briket.

"RDF ini dapat menjadi bahan bakar alternatif setara batu bara. Kota Tangerang juga menjadi wilayah pertama di Provinsi Banten yang memanfaatkan RDF," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi, Selasa (10/11/2024).

Briket yang dihasilkan olrh mesin ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar industri atau industri rumahan. Pemkot Tangerang sendiri bekerja sama dengan sebuah perusahaan swasta untuk penyaluran hasil RDF. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar ini juga diharapkan bisa menjadi bahan bakar terbarukan.

"Nanti, akan diambil dan dimanfaatkan oleh off-taker perusahaan yang masih menggunakan batu bara," lanjutnya.

Satu mesin RDF ini mampu mengolah sampah sekitar 20 ton/perhari, dan RDF yang dihasilkan mencapai 7 ton RDF/perhari. Saat ini TPA Rawa Kucing ini punya 2 (dua) line produksi yang bisa mengolah sampah hingga 62 Ton/perhari dan mengahasilkan hingga 9 ton RDF sehari.

"Kapasitas produksinya satu line itu sekitar 20 ton/hari, jadi kita punya dua line produksi jadi maksimal bisa 60 ton/hari," jelasnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Tangerang Nurdin, mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sampah ini merupakan bagian dari transformasi pengelolaan sampah yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

"Sambil menunggu pembangkit listrik tenaga sampah jalan, kemudian kita melakukan upaya pengelolaan sampah menjadi bahan bakar tumpukan padat atau sering juga disebut dengan RDF," papar Nurdin

Dengan adanya Fasilitas RDF untuk mengolah sampah tersebut, Nurdin, berharap bisa mengurangi beban TPA Rawa Kucing yang semakin terbatas kapasitasnya. Penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah seperti RDF ini bisa diimplementasikan di wilayah-wilayah, sehingga sampah yang masuk ke TPA ini hanya residu dari sampah yang sudah diolah.

"Mesin RDF Kota Tangerang ini kita akan kembangkan terus ke wilayah-wilayah, sehingga yang dibuang ke TPA itu adalah residu jadi sebelum dibuang ke TPA sampahnya diolah dulu di TPS Terpadu setempat," jelasnya.